Bagi penikmat liga Indonesia, Terens Puhiri tentu bukanlah sosok yang asing. Ia telah mencuri perhatian sejak tampil di Piala Presiden 2015 silam berseragam skuat Pesut Etam. Gesit, lincah dan haus gol, begitulah ciri yang melekat terhadap pemuda kelahiran Jayapura itu.
Dan sebetulnya telah jauh hari mutiara hitam itu memperlihatkan kilauannya. Saat memenuhi panggilan ibu pertiwi membela panji Merah Putih, ia tampil begitu trengginas bersama pasukan Timnas U-16.
(foto: goal.com)
Terens Puhiri mencetak quattrick ketika skuat Garuda menggilas habis Timnas Guam dengan skor fantastis 17-0 di Pra-Piala Asia U-16. Stadion Yamaha, Bangkok, Thailand menjadi saksi bisu keganasan Indonesia di laga Grup G tersebut.
Dikutip dari liputan6.com (17/9/2011), empat gol sumbangan Terens dicetak pada menit ke-20, 25, 72, dan 87. Namun lima gol dipersembahkan rekannya Ichsa Hari Kurniawan, Tedi (4 gol), Marthinus Asso (2 gol), dan masing-masing satu gol berasal dari Sabeq Fahmi Fachrozy dan Amirul Mukminin Hariansyah.
Sayangnya, Terens dan kawan-kawan akhirnya gagal memperoleh tiket ke putaran final Piala Asia 2012 setelah ditekuk 2-5 oleh Australia. Kala itu, skuat asuhan Indra Sjafri tertahan di peringkat tiga klasemen akhir grup.
Tak sampai tiga tahun berselang, Terens mencoba peruntungan dengan mengikuti seleksi Timnas U-19 untuk Piala Asia 2014. Meski telah masuk pelatnas, tapi namanya kemudian dicoret bersama sejumlah pemain lainnya. Dilansir sindonews.com (2/1/2014), Indra Sjafri beralasan pemain yang dipulangkan lantaran tidak memenuhi target dari tim pelatih.
(foto: bolasport.com)
Keluar dari pemusatan latihan Timnas tak lantas membuat mantan pemain SSB Numbay Star Papua ini patah semangat. Pada Maret 2017 lalu, ia kembali mengikuti seleksi Timnas. Kali ini, Terens berhasrat besar menjadi bagian dari skuat Garuda Muda racikan Luis Milla.
Tapi memang keberuntungan masih belum berpihak kepadanya. Namanya tidak tercantum di daftar Tim Merah Putih. Padahal sebelumnya ia sempat disebut-sebut sebagai kandidat kuat penggawa andalan Indonesia untuk ajang SEA Games 2017 di Malaysia.
“Sulit memilih karena semua pemain bagus,” ungkap Asisten Pelatih Timnas U-22, Bima Sakti dilansir tempo.co (9/3/2017), saat seleksi itu tengah digelar. Meski ditolak, Terens lagi-lagi tak berkecil hati. Ia justru dapat menikmati liburan ke Turki ketika diajak bos Borneo FC Nabil Husein Said Amin sambil melihat perkembangan sepak bola di sana.
Kini, pemain yang baru berulang tahun ke 21 pada 13 Oktober lalu itu telah mulai menjadi idola baru. Meski, ia sendiri mengaku pengidola Boaz Salossa. Tidak berlebihan jika kita berharap Terens bisa kembali mengenakan jersey kebanggaan “Garuda di dada”, khususnya saat perhelatan akbar Asian Games 2018 mendatang. Semoga.
Sumber : http://tz.ucweb.com/10_2N7WL